Emiten tambang dan kontraktor PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan utama PT BUMA Internasional Grup Tbk (BUMA International Group atau DOID, menerbitkan dan mencatat sukuk perdananya, Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 senilai Rp 2 triliun.
Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 ini mencatat tingkat kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 1,1 kali yang menunjukkan kepercayaan investor terhadap kekuatan finansial dan visi strategis BUMA.
Sukuk ini diterbitkan dalam tiga seri dengan tenor 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun, Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 menarik minat beragam investor, termasuk bank, pengelola aset, reksa dana, dan dana pensiun.
Direktur BUMA International Group Iwan Fuad Salim melaporkan, tercatat lebih dari 50 persen investasi yang masuk adalah untuk jangka waktu 5 tahun. Itu mencerminkan preferensi investor untuk investasi jangka panjang dan kepercayaan terhadap stabilitas keuangan BUMA.
"Pencatatan Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 hari ini merupakan tonggak bersejarah bagi Grup, khususnya bagi PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), yang telah berkiprah dan memiliki rekam jejak yang kuat di industri pertambangan Indonesia selama lebih dari 26 tahun,” kata dia dalam Pencatatan Perdana Obligasi Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025, Kamis (27/3/2025).
Iwan berharap, pencapaian dan pencatatan hari ini menjadi langkah penting bagi BUMA untuk terus memberikan kontribusi positif kepada seluruh pemangku kepentingan
"Serta memperkuat perjalanan kami menuju perusahaan pertambangan global yang berkelanjutan,” tambah Iwan.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang menyatakan, Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 oleh PT Bukit Makmur Mandiri Utama resmi menjadi perusahaan ketiga yang mencatatkan Sukuk Ijarah di tahun 2025 dari 59 emisi Sukuk Ijarah yang ada di Bursa Efek Indonesia.
"Pencapaian pencatatan Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 merupakan bagian dari kerja keras segenap manajemen dan karyawan perseroan yang sangat kami apresiasi, serta menjadi langkah awal bagi Perseroan untuk menjadi lebih besar lagi,” ungkap dia.
Adapun, dana hasil penerbitan sukuk ini akan dialokasikan secara merata untuk memperkuat operasional BUMA di Indonesia, dengan 50 persen untuk belanja modal dan 50 persen sisanya untuk modal kerja.
Di samping itu, BUMA mendapatkan peringkat A+ Syariah dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan Fitch Ratings, yang mencerminkan stabilitas keuangan perusahaan dan profil risiko gagal bayar yang rendah.
Penerbitan Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 ini diselenggarakan oleh PT BNI Sekuritas, PT BCA Sekuritas, dan PT Sucor Sekuritas, dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai wali amanat.
Source : Kompas.com